Informasi Tentang Elai

Ada pertanyaan, Mengapa benih kelas Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP) Lai Mahakam/Lai Kutai yang kami produksi dijual 5 x harga Benih Sebar (BR)?

Pertama, benih yang diproduksi merupakan tanaman Klonal Tunggal (KT) dimana benih biji (batang bawah) dan entris dipastikan dari PIT/Duplikat/BD, 

Kedua, buah dipastikan masak pohon/masak fisiologis dan buah dari PIT/Duplikat/BD menghasilkan biji normal lebih sedikit, sehingga nilai biji lebih mahal.

Ketiga, benih yang diproduksi tidak banyak dan lebih banyak menggunakan tenaga pengawas sehingga beban biaya produksi lebih mahal.

Catatan: 
Berdasarkan pengalaman 15 tahun terakhir dapat disimpulkan bahwa buah dari pohon Klonal Tunggal lebih mendekati kesempurnaan buah dari PIT dibandingkan dengan buah dari pohon batang bawah lokal sapuan

Jadi sebagai kebun produksi sekalipun benih Klonal Tunggal menghasilkan buah lebih sempurna dibandingkan benih batang bawah asal biji sapuan.

Info awal benih Klonal Tunggal sebagai syarat  pohon induk saya terima tahun 2004 dari para senior di perbenihan hortikultura, kemudian saya buktikan "kebenarannya" sampai 2023 ini.

Sejak ramainya penomena penanaman Musang King di Indonesia dan konon di bawah tekanan pada akhirnya tahun 2019 syarat pohon induk "diperlunak" hanya membutuhkan Surat Keterangan dari Ahli tentang kebenaran varietas, tanpa mengetahui asal usul dan mutu benihnya, telah memudahkan penetapan pohon induk dan pengembangan benihnya. Apakah ini kemajuan atau kemunduran? Tentunya sangat debatibel.

Tulisan ini dimaksudkan tidak untuk mengubah opini, tetapi sebagai alternatif pilihan untuk menghasilkan buah yang mendekati mutu buah dari PIT sebaiknya menggunakan benih Klonal Tunggal, walaupun lebih sulit dan tentunya lebih mahal.

Perbedaan pendapat sah² saja, tetapi informasi ini bisa sebagai alternatif pertimbangan teknis salah satu faktor penentu menuju mutu buah terbaik.

Salam kemajuan hortikultura Indonesia.

SUMBER : AGUS PRIYONO, PEMERHATI ELAI