Buka Pelatihan PKK, Rasyid Dorong Kader Bisa Mandiri

Puluhan kader PKK Desa Batuah mengikuti pelatihan bertajuk “Peningkatan Pengetahuan dan Kapasitas Kader PKK” yang digelar di Gedung Balai Pertemuan Umum (BPU), Kamis (19/10).
Kader PKK yang hadir dari berbagai dusun se Desa Batuah, tampak begitu bersemangat mengikuti pelatihan merajut tas tumpar yang diisi oleh narasumber dari Kota Raja. “Pelatihan ini diharapkan bisa menambah pengetahuan dan keterampilan kader-kader PKK Desa Batuah, sehingga akan kaya dengan pengetahuan dan keterampilan,” kata Kepala Desa Batuah Abdul Rasyid, saat membuka pelatihan.
Rasyid menambahkan, pelatihan ini juga diharapkan bisa menjadi sarana untuk mempersiapkan kader-kader PKK bisa mempersiapkan diri menghadapi Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dipastikan akan membuat persaingan makin ketat. “Pokoknya, kader PKK harus bisa mandiri dan memiliki keterampilan yang bisa diandalkan dan siap bersaing dengan siapa pun,” sambungnya.
Untuk memaksimalkan pelatihan kepada kader PKK Desa Batuah, Rasyid meminta kepada Sekdes Batuah agar tahun depan dianggarkan lebih banyak anggarannya, supaya pelatihannya bisa maksimal. “Intinya, tambah anggarannya, supaya ibu-ibu bisa memperdalam pengetahuan. Kalau perlu siapkan anggaran untuk studi tiru, “ ungkapnya, disambut tepuk tangan peserta.
Sekadar informasi, usaha produk Sulam Tumpar Jenama By Mer membawa Meriana masuk 10 besar pemenang ajang kompetisi Nasional Entrepeneur Development yang diinisiasi Kementerian Koperasi dan UMKM RI. Meriana satu-satunya perwakilan Pulau Kalimantan dari 10 besar pemenang.
Meri bercerita, dia merintis bisnis produk kerajinan Sulam Tumpar setelah lumayan lama menjadi karyawan pertambangan batu bara di Bayan Group Kutai Barat yakni selama 4 tahun. Kemudian, sempat mencicipi gaji perusahaan tambang PT Tanito di Kutai Kartanegara Tenggarong selama setahun dengan posisi admin produksi.
Dia lalu memulai belajar membuat produk, bongkar tas dan sepatu rusak secara otodidak. Tak puas, Meri berusaha mengembangkan kemampuan diri dengan cara mengikuti pelatihan dari Bank Indonesia(BI). Namun, tetap saja dia harus belajar sendiri untuk pengembangan produk karena pelatihan yang diterima hanya berupa materi dasar.
SUMBER : ADMIN DAN HEAD KALTIM



Komentar baru terbit setelah disetujui Admin