Masalah Listrik di Batuah, Ahmad Yani Minta PLN Selesaikan

Permasalahan listrik di Desa Batuah belum menemukan titik terang. Padahal, warga sudah berkali-kali menyampaikan kepada PLN, namun faktanya problematika listrik masih terus menghantui warga, mulai dari daya listrik yang turun-naik hingga jaringan listrik yang masih belum terbangun.
Begitulah kondisi yang tergambar saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara DPRD Kukar, warga Batuah dan PT PLN yang digelar, Senin (23/10) kemarin. Rapat yang dimulai pukul 13.00 Wita tersebut menjadi tempat Kepala Desa dan warga Batuah mengeluarkan unek-unek kepada PT PLN. “Kondisi listrik di Tani Jaya sangat memprihatinkan. Makanya layanan air bersih Pasmsimas pernah terhenti, karena daya turun-naik, sehingga banyak mesin rusak,” kata Kepala Dusun (Kadus) Tani Jaya, Nurhayati yang diberi kesempatan pertama untuk berbicara.
Nurhayati menjelaskan, masalah listrik sudah sering disampaikan kepada pihak PLN, namun belum ada tanggapan, Makanya, lanjut dia warga inisiatif untuk menyampaikan kepada anggota DPRD Kukar, Ahmad Yani. “Terima kasih atas pertemuan hari ini, semoga ada titik temu. Masalanya, kalau dibiarkan nanti warga kasian dan pastinya akan menghambat kegiatan warga, termasuk di masjid,” ungkapnya.
Senada dengan Kadus, Kepala Desa Batuah Abd Rasyid menambahkan, selain persoalan daya yang turun-naik, juga masih ada wilayah atau Dusun Karya Tani, yakni RT 48 dan 49 yang belum terpasang jaringan listrik, padahal anggarannya sudah ada. “Waktu tidak ada anggaran, PLN mengatakan susah membangun, tapi setelah anggarannya disiapkan Pemkab Kukar melalui BKKD, malah PLN mengatakan tidak bisa mengerjakan,” imbuhnya.
Rasyid menjelaskan, kronologinya sangat panjang. Perjuangan memohon pemasangan sudah berkali-kali rapat, bahkan PT PLN sudah sudah membuat RAB, sehingga ada acuan untuk menentukan nominal rupiah untuk membangun jaringan sejauh 6 kilometer. Bahkan waktu rapat dengan asisten II, PLN meyakinkan bisa mengerjakan sepanjang anggaran disiapan sebelum berganti tahun. “Kalau anggarannya ada, seharusnya PLN tinggal menunjuk kontraktor yang menjadi rekanan PLN. Kalau ini dilempar ke kontraktor, pasti tidak ada yang mau. Kalau sudah situasi begini, harusnya PLN bertanggung jawab,” sambungnya.
Sementara itu, Perwilan PT PLN UP3 Samarinda Racmad Adi menanggapi permasalahan yang disampaikan Kades dan warga. Dirinya berjanji akan berkoordinasi untuk memastikan solusi terbaik, sehingga masalah tersebut bisa diselesaikan dengan baik. “Ini masalah komunikasi saja. Kalau untuk daya yang turun-naik dipastikan bisa diselesaikan. Kalau untuk jaringan di RT 48 dan 49 akan secepatkan dihabas di internal, sehingga bisa secepatnya dibangun,” ungkapnya.
Sementara itu, Ahmad Yani meminta agar PLN segera menyelesaikan persoalan warga Batuah. Dirinya juga meminta kepada pihak perusahaan yang hadir agar ikut berpartisipasi, sehingga masalah di Batuah segera selesai. “Sudah ada dananya, masa tidak bisa selesai. Tidak ada anggaran harusnya menjadi tugasnya PLN, sehingga tidak ada alas an tidak selesai, “tegasnya.
SUMBER : ADMIN

Komentar baru terbit setelah disetujui Admin