4 Tahun Memimpin Desa Batuah, Rasyid Raih 9 Penghargaan.

Prestasi demi prestasi diraih, Kepala Desa Batuah Abd Rasyid. Tercatat, 4 tahun memimpin sudah meraih 9 penghargaan. Sederet penghargaan tersebut, didapatkan mulai tingkat kecamatan, kabupaten hingga di provinsi. Bahkan melalui program Gerakan Merdeka Lewat Air Bersih Pamsimas (GEMERLAP), Batuah sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti ajang tingkat nasional.
Sejak dilantik menjadi Kepala Desa (Kades) Batuah 06 Desember 2019 lalu, Rasyid terus melakukan inovasi, terutama inovasi pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Misalnya, pengadaan air bersih, pendidikan, kesehatan dan peluang kerja bagi warga lokal di perusahaan yang beroperasi di desa yang genap berusia 24 tahun. “Alhamdulillah, beberapa penghargaan sudah kami dapatkan, mulai bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, tata kelola pemerintahan, UMKM hingga juara 1 lomba inovasi desa tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara,” Kata Kepala Desa Batuah, Abd Rasyid.
Program lainnya yang terus dikebut, yakni pengadaan angkutan pelajar, Pelayanan Puskesmas 24 jam, Ketersediaan jaringan listrik di RT 48 dan 49 Dusun Karya Tani, Pembangunan Posyandu seluruh dusun, Pembangunan sarana olahraga, Sarana pendidikan dan masjid-masjid yang beralamat di RT 09 Dusun Batuah. “Skema pembiayaan ada yang melalui APBD Kukar, Aspirasi anggota dewan, Coorporate Social Responsibility (CSR), Bantuan Keuangan (Bankeu) dan sumber-sumber lainnya. Pokoknya, kami sedang membangun komunikasi dan kolaborasi kepada semua pihak agar program yang sudah disusun bisa direalisasikan,” bebernya.
Rasyid menyebutkan, program-program desa tidak akan terealisasi tanpa adanya kolaborasi dengan pihak ketiga. Pasalnya, Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) pasti tidak akan cukup membiayai semua kegiatan yang sudah dituangkan di RPJMDes dan APBDes. Untuk itulah, Rasyid terus bergerak membangun jaringan kepada pihak-pihak yang bisa diajak untuk mempercepat pembangunan Desa Batuah. “Selain pembiayaan, kami juga menggandeng akademisi untuk Menyusun pembangunan, sehingga pembangunan akan maksimal. Kalau ada sentuhan akademisi, pembangunan akan terukur karena menggunakan ilmu pengetahuan,” urainya.
Selain itu, Rasyid menjelaskan, Pemdes Batuah juga melibatkan pihak ketiga untuk membangun sektor-sektor yang memang membutuhkan biaya yang besar. Misalya, pariwisata harus melibatkan investor, sehingga pembangunannya bisa lebih cepat. Apalagi Desa Batuah tidak memiliki aset berupa tanah untuk membangun wisata. “Kami meyakinkan investor untuk berinvestasi, membangunan taman wisata sehingga diharapkan akan mendatangkan banyak orang berkunjung ke Batuah. Saat banyak yang datang, disitulah Batuah punya kesempatan untuk membangkitkan perekonimian warga,” pungkasanya.
SUMBER : ADMIN



Komentar baru terbit setelah disetujui Admin