Kades Batuah Apresiasi Bimbingan PPL di Desa Batuah, Agus Priyono.

05 Januari 2023
Administrator
Dibaca 173 Kali
Kades Batuah Apresiasi Bimbingan PPL di Desa Batuah, Agus Priyono.

Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar) Kaliamntan Timur (Kaltim) kini tegah sukses dalam program dasa wismanya. Program cetusan Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid ini kini dinilai mulai dilirik sejumlah wisatawan.

Kepada Kaltimnews.co, Kepala Desa (Kades) Batuah, Abdul Rasyid menjelaskan jika dalam mewujudkan program tersebut dirinya menggandeng Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), Agus Priyono.

Dalam menjalankan tugasnya Agus Priyono diakui warga sebagai orang yang banyak memberikan masukan, terhadap apa saja yang akan ditanam dan diproduksi untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan warga, bahkan dapat dijual, maka tidak salah bagi kami menujuknya sebagai PPL sekaligus konsultan dalam kegiatan ini,” ujar Abdul Rasyid.

Abdul Rasyid memberikan contoh Dasa Wisma Pucuk yang kini mulai dilirik oleh sejumlah wisatawan.

“Ini yang kita harapkan bersama bukan hanya sekedar bercocok tanam saja akan tetapi juga menjajikan inovasi menarik, yang berujung kepada sektor agro wisata, meskipun diketahui pelaksana lapangannya yakni para ibu Rumah tangga,” jelasnya.

Diketahui Dasa Wisma Pucuk yang membuat membuat konsep kebun yang berbeda dari pada konsep pada umumnya.

Di atas lahan 1.100 meter tersebut, para emak-emak ini, tidak sekedar menanam sayur mayur, dan sejumlah kebutuhan pangan, akan tetapi areal perkembunan ini juga didesain layaknya lokasi agro wisata.

Ditempat ini anda akan mendapatkan gazebo, dan tempat duduk yang didesain berbentuk kapal. Selain itu di tempat ini juga tertdapat rumah pohon, dan kursi dengan latar hiasan berbentuk lambang cinta.

“Ini dibangun sejak Januari 2020. Sempat terhenti karena pandemi Virus Corona (Covid-19),” kata Ketua Dasa Wisma Pucuk, Adriana Putri, kepada media ini.

Dirinya menyebut ragam tanaman tersedia di kebun milik Dasa Wisma Pucuk tersebut, mulai dari padi, ragam sayur mayur, dan kebutuhan pangan lainnya tersedia.

“Kebun dikelola oleh 19 orang, dengan anggota mayoritas ibu-ibu atau perempuan. Kami tak sekedar menanam, tetapi ikut juga memproduksi hasil panen untuk bisa dijual dalam bentuk barang jadi, seperti keripik seledri, keripik ubi ungu, keripik pisang, dan jahe instan juga diproduksi yang dijual seharga masing-masing Rp 5 ribu per bungkus,” bebernya. (*)

SUMBER : KALTIMNEWS.COM