Beruang Madu Muncul di Permukiman Warga Desa Batuah Loa Janan Kutai Kartanegara, Jangan Beri Makan!

12 Juni 2024
Administrator
Dibaca 688 Kali
Beruang Madu Muncul di Permukiman Warga Desa Batuah Loa Janan Kutai Kartanegara, Jangan Beri Makan!

Sebuah video yang memperlihatkan kemunculan seekor satwa yang diyakini Beruang Madu beredar di group-group whatsapp, Rabu (5/6/2024) malam. Dari video yang beredar Beruang Madu tersebut masuk ke halaman salah satu Indomaret yang berada di kawasan tersebut.

Terlihat juga sejumlah warga dibuat panik dengan kedatangan hewan omnivora atau pemakan segalanya tersebut."Beruang Madu. Dia datang sebentar baru lari ke semak-semak atas," bunyi narasi dari video yang dipastikan berasal dari karyawan Indomaret Batuah.

Tribunkaltim.co mencoba mengonfirmasi hal tersebut kepada Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur. Melalui pesan singkat, Kepala BKSDA Kaltim Matheas Ari Wibawanto mengatakan akan segera memeriksa kepastian informasi tersebut. "Siap (kami cek kebenarannya)," bunyi balasan singkat dari Matheas Ari Wibawanto, Kamis (6/6/2024).

Sebagai tambahan informasi, Beruang Madu merupakan salah satu jenis satwa liar yang dilindungi dari famili Ursidae berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.20/Menlhk/Setjen/Kum.

Satwa pemalu berbulu hitam sedikit corak cokelat ini merupakan jenis paling kecil dari delapan jenis beruang yang ada di dunia. Di Indonesia satwa liar ini dapat kita temui di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Sementara di kawasan Desa Batuah, Kaltim sendiri diketahui dikelilingi aktivitas pertambangan batu bara. Terkait hal itu Kepala Desa Batuah Abdul Rasyid telah memastikan bahwa Beruang Madu tersebut sudah kembali ke dalam hutan. "Sepertinya nyasar karena kami kan dekat Tahura. Baru kali ini muncul dan tidak ada merusak ataupun menyerang warga," ujar Abdul Rasyid. 

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim Matheas Ari Wibawanto mengatakan pasca mendengar laporan, personel mereka telah turun ke lapangan untuk melakukan kajian terkait Beruang Madu dan identifikasi tata ruang wilayah Batuah. "Tim kami turun dulu melakukan kajian untuk menentukan langkah apa yang perlu kami ambil," kata Ari Wibawanto.

Ia menjelaskan Beruang Madu merupakan satwa yang dilindungi dan tergolong buas apabila merasa terancam. Populasi Beruang hitam tersebut masih cukup banyak ditemukan di hutan Indonesia, termasuk Pulau Kalimantan.

Ari menjelaskan, hewan omnivora atau pemakan segala ini tergolong hewan yang suka mencari tempat dimana persediaan makanan mudah diperoleh.

Meski buas, namun Beruang Madu memiliki karakteristik seperti kucing yang akan mudah kembali apabila diberi makanan. "Oleh karena itu kami mengimbau agar jangan sekali-kali manusia memberi makan Beruang Madu," tegasnya.

Pasalnya tindakan tersebut riskan membuat Beruang Madu kembali ke permukiman warga. Apabila itu terjadi, selain bisa terjadi konflik antara Beruang Madu dan masyarakat, juga akan mempersulit proses rehabilitasi untuk satwa liar tersebut.

"Karena sekali diberi makan mereka akan manja dan terbiasa," ucap Ari."Jadi jangan beri makan dan jangan buang sampah sembarangan. Karena Beruang Madu akan mengikuti jejak sumber makanan," tegasnya kembali. 

SUMBER : SAMARINDA, TRIBUNKALTIM.CO