Kunjungi Desa Wisata "Pandang Tak Jemu", Rasyid Optimis Wisata Batuah Bisa Lebih Baik

Pemerintah Desa Batuah menyelesaikan rangkaian studi tiru di Desa Wisata Pandang Tak Jemu di Kawasan Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, Batam, Sabtu (10/8) kemarin. Kedatangan rombongan Desa Batuah disambut tarian melayu.
Begitu menginjakkan kaki di Kawasan Desa Wisata Pandang Tak Jemu, suasananya begitu sejuk. Tampak pohon kepala, pendopo, UMKM Center dan tanah berpasir membuat suasana semakin nyaman. Meski sempat diguyur hujan, namun acara tetap berlanjut. “Selamat datang rombongan Desa Batuah, terima kasih karena sudah memilih tempat kami untuk berkunjung sekaligus belajar bersama tentang desa wisata,” kata Pengurus Desa Wisata Pandang Tak Jemu, Gari Dafit Semet.
Gari menjelaskan, bagaimana perjalan Desa Wisata Pandang Tak Jemu. Awalnya, Kawasan ini merupakan tempat pembuangan sampah yang kemudian disulap menjadi lokasi wisata yang luar biasa. Tentu, lanjut dia perjuangan ini tidak mudah, namun karena semangat kebersamaan dan dukungan pemerintah, akhirnya kawasan ini menjadi daerah yang nyaman dan bisa mengundang wisatawan dari berbagai daerah juga luar negeri.
“Desa Wisata Pandang Tak Jemu dinobatkan sebagai salah satu penerimah Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Bahkan masuk 3 besar tingkat nasional yang diserahkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno,” sambungnya.
Selain menjadi Desa Wisata, pria yang juga menjabat Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) juga menyebutkan lokasi tersebut merupakan tempat untuk merawat daerah pesisir. Apalagi pemandangannya cukup menarik karena bisa melihat Singapura dan Malaysia. Selain itu, juga nilai sejarahnya yang merupakan kawasan yang didiami pendudak asli melayu. Tak heran, kalau lokasi tersebut sangat dipengaruhi budaya melayu, mulai dari tarian, pakaian adat hingga makanan.
“Kami melibatkan warga, pelaku UMKM dan kelompok kesenian untuk bersama-sama memajukan Desa Wisata. Bahkan kami ada kerja sama dengan hotel, sehingga setiap ada tamu diarahkan ke Desa Wisata Pandang Tak Jemu,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Lurah Sambau Suryanto mengatakan, Kelurahan sangat berterima kasih karena semangat warga membangun Desa Wisata. Untuk itulah, Kelurahan selalu menganggarkan untuk pengembangan wisata. Mulai dari infrastuktur jalan, peningkatan kapasitas pengurus hingga mengarahkan kegiatan dilaksanakan di Desa Wisata,” timpalnya.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Batuah Abd Rasyid mengucapkan terima kasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada Pemerintah Desa Batuah untuk sharing tentang pengelolaan Desa Wisata. Apalagi saat ini, lanjutnya Batuah juga sedang membangun Desa Wisata yang juga mengangkat kearifan lokal untuk mempertahankan buah endemik Kukar, yakni Desa Wisata Benua Lai (Dewi Belai).
“Konsepnya hampir sama, hanya beda kawasan pesisir dengan perbukitan. Namun, banyak hal yang sama bisa dikebangkan di Batuah, terutama tentang pengelolaan dan pengembangannya. Insya Allah, pulang dari Batam langsung kita realisasikan dan optimis Batuah bisa lebih baik,” harapnya.
Usai sambutan, Rasyid yang didampingi Kasi PMD Kecamatan Loa Janan Dr H Bun Yamin, Ketua BPD Batuah Musbih dan Rombongan lainnya menyerahkan cinderamata berupa manik yang merupakan karya dari kelompok pengrajin manik di Desa Batuah. Selempang manik memang menjadi ciri khas desa yang terletak di jalan poros Balikpapan-Samarinda. Sebaliknya Rasyid juga mendapatkan Topi khas melayu yang juga merupakan karya warga di kawasan Desa Wisata Pandang Tak Jemu.
SUMBER : ADMIN DAN HUMAS



Komentar baru terbit setelah disetujui Admin