Program Pamsimas di Desa Batuah, Solusi Kebutuhan Air Bersih untuk Masyarakat

23 Desember 2022
Administrator
Dibaca 1.700 Kali
Program Pamsimas di Desa Batuah, Solusi Kebutuhan Air Bersih untuk Masyarakat

Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Dusun Karya Makmur Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan diresmikan, Kamis (22/12/2022). Pamsimas diharap menjadi solusi kebutuhan air bersih untuk masyarakat. Sebagai informasi, Pamsimas adalah program pemberdayaan yang melibatkan masyarakat secara aktif, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, hingga pengelolaan.

Program Pamsimas di Desa Batuah ini, sebelumnya sudah diresmikan pada 9 November 2021. Sejak awal berdiri Batuah belum ada air PDAM. Batuah sudah berumur 23 tahun, tapi sebelum jadi desa merupakan wilayah pemekaran, jadi sejak tahun 60-70an warga disitu belum menikmati air. Dan hanya mengandalkan tampungan air hujan dan sumur galian dua meter, tetapi tidak maksimal.

Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid mengatakan, di Batuah secara keseluruhannya tidak ada masuk sama sekali air PDAM. Dan jika ingin memasukkan air PDAM costnya Rp 30 miliar. Yang artinya pasti akan sulit dan menunggu waktu lama. Dengan program Pamsimas ini, ada inovasi, supaya dapat memberikan solusi terhadap kebutuhan masyarakat.

Sistem yang dibangun diprogram ini adalah kolaborasi, dengan sistem filter yang costnya lebih rendah tetapi kualitasnya hampir sama dengan PDAM. “Pamsimas kita bukan sekedar menampung air dan kelistrikan tetapi lebih kepada menggunakan teknologi. Teknologi ini bisa membuat air yang sebelumnya PH-nya rendah dan zat besinya tinggi bisa menjadi normal dengan sistem kerja filter. Costnya juga rendah, hanya sekitar 4.000 per-kubik. Kalau misalnya kita bandingkan dengan PDAM kita pasti dibawahnya,” jelas Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid.

Abdul Rasyid juga menjelaskan bahwa satu kubiknya itu empat ribu, kalau PDAM sudah menggunakan kapur, tawas, kita tidak ada. Namun kita menggunakan karbon aktif, yang cukup lama baru kita ganti. Filter kami lebih alamiah dan costnya rendah. Karena tempat filter itu drum bekas. Harapan kita dengan cost rendah nanti angka yang kita lempar ke masyarakat juga rendah.

Sementara itu, Sekda Kukar, Sunggono merasa bahagia dan bangga, karena apa yg dilakukan selaras dengan apa yang telah diamanahkan bupati dengan jargon idaman. “Saya berkeyakinan pekan inovasi benar-benar bermanfaat bagi pemerintah daerah untuk mewujudkan visi misi daerah, termasuk di antaranya masalah air bersih, dari inovasi yang sudah dibuat oleh salah satu peserta. Ini sangat mungkin untuk diaplikasi ke desa lain yang punya masalah yg sama,” ucapnya. (Indah Hardiyanti)

SUMBER : Mediaetam.com