Kades Batuah Berang Warga Penerima Bantuan PKH Harus Ambil di Kantor Pos

Kepala Desa Batuah Abdul Rasyid dibuat berang oleh kebijakan Kantor Pos yang menjadi perantara pembagian bantuan beras Program Keluarga Harapan (PKH).
Pasalnya warga Batuah yang berhak mendapat bantuan diwajibkan mengisi aplikasi terlebih dahulu dan mengambil di Kantor Pos langsung.
“Bantuan untuk 168 jiwa, kemarin itu sudah diambil langsung di Kantor Desa dan sudah kita bagikan, namun ini sekarang malah sisanya itu harus ngisi dulu aplikasi dan ambil langsung di Kantor Pos,” kata Rasyid saat dikonfirmasi korankaltim.com, Selasa (10/8/2021).
Menurutnya jika memang berniat untuk membantu masyarakat harusnya pihak penyedia jasa tidak mempersulit proses pemberian bantuan. Terlebih lagi saat ini sedang situasi kondisi penerapan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Mereka tadi bilang gak bisa dibagi karena harus mengisi aplikasi dulu, sementara sekarang ini kita disuruh PPKM sama pemerintah, masa iya warga saya harus menempuh 40 kilometer dulu ke kantor pos hanya untuk mengambil beras bantuan 10 kilogram, kalau terjadi apa-apa di jalan bagaimana, terus pas nanti antre pembagian bantuannya siapa yang bertanggung jawab kalau ada warga kita yang terpapar corona, mikir dong,” ungkapnya.
Untuk menyampaikan kekesalannya, Kades yang terkenal kritis dan vokal ini langsung membuat pembaharauan status di akun facebook pribadinya. Berikut adalah ungkapan yang ditulis langsung oleh Rasyid dilaman Facebook pribadinya.
‘Luar biasa memang ini. Beras bantuan program PKH tiba2 ditelpon agar pembagian ke warga distop. Alasannya harus isi aplikasi dan ambil langsung di kantor pos. Padahal harusnya, di tengah pandemi seperti ini diberi kemudahan ke warga. Kalau warga harus ke loa janan ambil beras 10 Kg, dimana logika berpikirnya. Ditambah lagi warga yang tidak tahu isi aplikasi, apa tidak kasian.
PPKM minta dijalankan, tapi orang disuruh ke Pos untuk antri ambil beras. Kalau mau bantu warga, diberi kemudahan, jangan disuruh antri lagi. Saya minta agar petugas Pos segera mengambil beras bantuan kalau tidak boleh kami bagikan. Daripada akan menjadi masalah, lebih baik segera ditarik. Saya kasih waktu ke orang Pos agar ambil berasnya di kantor desa. Kalau tidak saya akan keluarkan ke lapangan’.
“Tidak lama saya ditelpon lagi tadi sama orang Pos nya, kalau bantuan tidak jadi distop, apa memang saya harus marah-marah dulu baru berubah lagi itu kebijakan bantuan. Janganlah kita ini malah menyengsarakan masyarakat, logikanya begini, masa iya kita mau dapat bantuan 10 ribu tapi kita harus keluar dulu uang 20 ribu, kan menyiksa ini namanya,” terangnya.
Sebenarnya pihak Pemdes Batuah sudah menyiasati jika memang bantuan sisa untuk puluhan warganya memang tidak bisa tersalurkan. Pemdes Batuah telah menyiapkan bantuan sembako bagi warganya dan berisi lebih lengkap tidak hanya beras namun juga bahan sembako lainnya. “Kalau memang niat bantu itu harusnya door to door sambil memberikan semangat moril ke warga, ini ya bu pak bantuan dari pemerintah, bapak ibu yang semangat dan sehat-sehat ya. Harusnya begitu jangan justru warga disuruh keluar rumah jauh-jauh antre hanya untuk ambil bantuan,” tegas Rasyid.
SUMBER : KORANKALTIM.COM
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin